Kupang: Apa benar kita sudah Merdeka?

Kondisi Sekolah di Kupang

AQSOL MADINAH - Belum genap 14 hari kita semua merayakan hari kemerdekaan Negara kita yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Lantas apa sebenarnya arti kemerdekaan bagi kita? Karena kita tinggal di Kota atau di pulau Jawa, jadi kita benar-benar bisa merasakan dampak dari kemerdekaan. Hidup kita penuh dengan kemanjaan fasilitas, mulai dari kendaraan, listrik, fasilitas publik, sekolah, internet, informasi dan lain-lain. Hal-hal itulah yang patut kita syukuri.

Semalam kami baru saja berkunjung ke rumah teman yang batu pulang dari Kupang. Teman tersebut berada di Kupang selama satu tahun untuk melaksanakan Program SM3T. SM3T adalah sebuah program dari pemerintah yang menempatkan para sarjana pendidikan di daerah tertinggal. Disana mereka akan mengajar anak-anak sesuai dengan bidang kompetensinya.

Teman kami yang telah lulus dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) banyak bercerita tentang Kupang, banyak cerita lucu, seru dan banyak juga cerita yang pilu. Pada posting kali ini Aqsol Madinah akan berusaha menjelaskan kondisini di sana. Tujuannya sederhana, supaaya kita tahu, barangkali suatu saat kita punya kekuatan untuk menolong mereka yang juga berbangsa Indonesia.

Kendaraan di Kupang

Di Jawa kita bisa pergi kemana saja sesuka hati, banyak angkot, bis, kereta atau bahkan pesawat. Apalagi bagi sebagian kita yang beruntung mempunyai kendaraan pribadi, kemana-mana tinggal pergi, kapan saja bisa. Lain halnya dengan di Kupang, disana jika ingin bepergian jauh kita hanya bisa numpang di mobil truk. Teman kami yang tinggal di rumah kepala sekolah harus waspada menggunakan motor Honda Legenda yang sudah tidak ketahuan rupanya, denga stang goyang dan rem depan belakang yang sudah hilang. Jadi hanya bisa menghentikan kendaraan dengan menurunkan gigi. Tidak hanya itu, lokasi Kupang yang jauh dari pulau Jawa juga membuat harga BBM disana mahal sekali, satu liter dihargai Rp 20.000.

Minuman Haram di Kupang

Bagi umat muslim, meminum khamr atau bir hukumnya adalah haram. Tapi tidak untuk warga Kupang, karena mayoritas dari mereka beragama Kristen. Bagi mereka bir adalah minuman biasa seperti teh botol di kita. Tua muda, lelaki wanita, bahkan anak kecil sudah terbiasa minum minuman yang membukkan ini. Bahkan, teman kami suatu hari pernah menyaksikan seorang guru menghukum muridnya dengan keras karena meminum bir. Tapi ternyata, guru tersebut marah dan menghukum muridnya karena bir yang telah habis itu adalah miliknya. Jadi sang guru marah bukan karena muridnya minum bir, tapi karena bir dia dicuri alias diminum muridnya. Ckckck.

Makanan Haram di Kupang

Jika di Jawa harga Sapi dan Kerbau sangat tinggi, maka di Kupang sebaliknya. Sapi, Kerbau dan kambing harganya murah disana. Tapi, babi harganya jauh lebih tinggi. Kenapa? Hukum ekonomi, semakin tinggi tingkat permintaan maka semakin tinggi juga harganya. Bagi warga Kupang, daging babi adalah daging yang paling enak. Jijiknya, mereka tidak hanya memakan daging babi, tapi mereka juga memakan darah daging babi yang disimpan hingga agak mengeras, kemudian diiris-iris dan dimakan. Hoeks.

Menikah di Kupang

Budaya yang ada Kupang mirip dengan budaya barat. Banyak sekali perempuan yang hamil di luar nikah. Hal ini terjadi karena budaya disana yang sangat memberatkan seorang pasangan untuk menikah. Jika kita ingin menikahi seorang wanita Kupang maka kita wajib membelinya, harganya pun tidak murah, setiap tulang berharga puluhan Sapi. Berkat budaya inilah banyak warga yang punya hutang kepada mertua walau sudah punya anak besar-besar. Jadi bagaiaman, apakah anda berminat menikahi wanita kupang? Hehe. Adapun pesta pernikahan biasanya dilakukan setelah sebuah pasangan mulai mapan.

Listrik di Kupang

Sebenarnya di Kupang sudah ada listrik. Tapi sayangnya tidak semua daerah di Kupang sudah terjangkau listrik. Listrik hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu seperti dekat kantor Kecamatan. Untuk menerangi kegiatan malamnya, teman kami menggunakan lampu yang sumber tenaganya dari air asin. Jadi jika ingin menyalakan lampu tersebut kita hanya perlu memberi air dan garam, kemudian diaduk.

Sinyal di Kupang

Ketika teman kami berada di Kupang, jarang sekali kami mendapatkan kabar darinya. Ternyata disana tidak ada sinyal, sebenrnya ada tapi hanya di daerah tertentu –biasanya daerah dataran tinggi- dan hanya ada Operator Telkomsel disana. Sinyal Internet juga sama dan hanya ada jaringan GPRS atau 2G saja.

Pendidikan di Kupang

Letaknya yang jauh dari Ibu Kota membuat Kupang tertingal jauh. Masih ada sekolah yang menggunakan kapur sebagai alat untuk mengajar. Bangunannya pun tidak ditembok, tidak seperti yang kita lihat di daerah kita. Mirisnya, disana masih sering terjadi kekerasan terhadap murid-murid. Hukuman dengan cara memukul menggunakan tangan atau bahkan kayu masih sering dilakukan. Anehnya, tidak ada satu pun wali murid yang melakukan protes. Nampaknya para wali murid sangat mempercayai para guru untuk mendidik anaknya.

Kesejahteraan guru pun jauh dari kata layak. Bayangkan! Dalam satu sekolah dasar, yang menjadi PNS hanya satu orang, yaitu kepala sekolahnya. Lalu bagaimana dengan gaji guru lainnya? Entahlah. Fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar juga sangat minim, ketersediaan buku sangat terbatas dan seragam juga tidak dimiliki semua siswa. Semoga kedepannya kita bisa berperan untuk memperbaiki kondisi disana, amin.

Penyebaran Informasi di Kupang

Menurut saya hal ini adalah hal yang terparah. Karena kurang tersedianya listrik, bisa dikatakan tidak ada satupun masyarakat Kupang yang punya TV. Hal ini menyebabkan proses transfer informasi sangat sulit. Kita yang hidup disini jika melihat mereka maka akan terasa seperti melihat kita dimasa tahun-tahun yang lalu. Lantas layak kah kita sebut Kupang sudah merdeka?

Sekian sedikit pembahasan tentang kondisi Kupang. Jika ada yang kurang tepat, komentara atau pertanyaan silahkan koreksi dan tulis di kolom komentar. Terimakasih.

0 Response to "Kupang: Apa benar kita sudah Merdeka?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel