7 Alasan Aku Resign Kerja Dan Mulai Usaha - CERITA RESIGN KERJA Part 1

Pada kesempatan kali ini aku tanri dari Aqsol Madinah mau cerita atau berbagi tentang pengalamanku resign kerja.

Tentunya keputusan resign dari kerja yang aku ambil ini gak asal-asalan dan bukan karena emosi belaka. Banyak banget hal-hal yang aku pertimbangkan dan alasan-alasan yang akhirnya membuat aku yakin untuk resign.

Apa aja alasannya?

Berikut adalah 7 alasan aku resign kerja dan mulai usaha. 

1. Tidak Sesuai Passion

Dulu waktu SMA aku ingin jadi programmer karena senang dengan komputer. Tapi karena satu dan lain hal aku malah kuliah di jurusan pendidikan dan sebelum lulus udah bekerja sebagai guru.

Dari awal sampai akhir karir sebagai guru, sebenarnya tidak ada masalah yang berarti. Tapi mungkin karena tidak sesuai dengan passion jadi kurang semangat untuk berprestasi.

Akhirnya ya kayak ngalir aja gitu, tidak ada pengembangan diri yang signifikan.
Sambil mengajar aku juga mengurus channel YouTube Aqsol Madinah dan blog tentang Biologi. Jadi aku punya sumber penghasilan lain, walau tidak seberapa.

Setahun sebelum resign, aku baru mulai jualan di shopee.

Entah kenapa, rasanya lebih semangat jualan daripada kerja mengajar, walaupun waktu itu hasil dari jualan masih lebih kecil dari gaji.

2. Finansial Terbatas

Ketika kerja, gaji yang aku dapat terbatas, sesuai dengan MoU. Paling lebih dikit karena dapat KJM (sejenis bonus).

Efeknya mulai kerasa waktu aku udah nikah, punya anak dua, dan punya cicilan KPR.
Kalau aku sama istri lagi bikin anggaran rumah tangga bulanan, itu anggaran angkanya selalu diatas gajiku di sekolah. Tapi, alhamdulillah tiap bulan cukup. Gak pernah minus (ngutang ke orang lain).

Memang orang tua aku masih suka ngasih uang, walau aku tidak pernah minta. Tapi tetap saja, kalau pun dimasukkan ke anggaran tadak akan cukup.

Saat itu aku dan istri punya kesimpulan yang sama, "Allah yang ngasih kita makan dan menuhin kebutuhan kita". Soalnya kalau dihitung diatas kertas kita pusing, karena tidak pernah cukup.
Beberapa bulan sebelum resign ada saudara aku yang meninggal dunia. Memang betul meninggal itu karena ajal, udah ditentukkan waktunya. Tapi al marhum sempat tidak ditangani pihak rumah sakit karena tidak ada biaya. Sedih aja, waktu itu aku tidak bisa bantu dan ternyata itu kesempatan terakhir.

Inilah yang menjadi salah satu motivasi aku untuk resign. Ingin menjadi pengusaha dan orang kaya. Karena dengan harta kita bisa bisa bantu keluarga, sodara, temen atau tetangga yang lagi susah.

3. Waktu Terbatas

Ketika kerja, aku harus berangkat pagi, pulang sore, sampe rumah cape, di rumah bawaannya ingin rebahan sambil main HP.

Sabtu minggu masih bisa full sama keluarga. Walau kadang sabtu harus ke sekolah kalau ada agenda tertentu.

Yang menurut aku masalah adalah ketika ada keluarga yang sakit atau meninggal. Kadang karena jaraknya jauh aku gak bisa datang. Bantu juga seadanya karena gaji terbatas.
Padahal kan kalau kata keluarga cemara, keluarga adalah harta yang paling berharga.

4. Beban Kerja

Sebenarnya pekerjaan itu bukanlah beban, jika kita melakukannya dengan ikhlas dan kita memang senang dengan pekerjaan itu.

Mungkin aku dulu kurang ikhlas dan kurang suka dengan yang aku kerjakan, karena masih menganggapnya beban.

Akibatnya, beberapa target ada yang tidak tercapai.

5. Mengurangi Angka Pengangguran

Aku punya mimpi buat pulang kampung dan buka lapangan kerja seluas-luasnya disana. Sambil mendakwahi mereka pelan-pelan.

Walau sampai saat ini mimpi itu masih jauh, tapi aku sedang menuju kesana. Semoga Allah berkehendak, amin.

6. Memperkokoh Akidah

Temen istriku pernah cerita, ketika ia dan suaminya lagi rajin ibadahnya maka rizkinya juga mengalir deras. Sebaliknya, ketika ibadahnya kurang, rizkinya juga ikut seret.

Mendengar itu aku jadi tertantang dan kayaknya enak, soalnya ketika kita mulai malas ibadah seolah-olah Allah langsung negur.
Banyak orang berpendapat "Kalo ga kerja ya gak hidup". Padahal Allah pasti kasih rizki, lihat orang-orang susah di sekitar kita! Meskipun begitu mereka masih hidup sampai sekarang.

Jadi, dengan tidak menggantungkan rizki kita di kerjaan kita bisa lebih leluasa menggantungkan rizki kita langsung ke Allah.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)

7. Punya plan B

Aku tidak resign karena ada masalah di kantor, kalau ada masalah pasti aku selesaikan dulu, baru resign.

Seperti yang aku bilang di awal, aku resign bukan tanpa rencana! Aku berani resign karena yakin jualanku akan laris, karena yakin hadits nabi yang menyatakan bahwa berdagang adalah pekerjaan terbaik.

“Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setithumap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar, Ath-Thabrani dll)

Bukan Cuma usaha jualan, kalau misalkan jualan rugi aku masih punya cadangan rencana. Yaitu fokus di YouTube.

SETELAH RESIGN 

Nah sekarang, setelah aku resign hapir satu tahun. Dengan jualan atau usaha, aku bisa dapat untung sampai 10 kali lipat dari gaji, lumayan kan? Tapi ini aku dapat setelah resign dan fokus jualan.

Alhamdulillah efeknya sudah terasa. Pernah ada tetangga yang punya masalah ekonomi, mengetuk pintu rumahku dan minta tolong. Walau aku hanya bantu sebagian, ternyata iu udah bisa membuat dia sangat senang, sampe nangis.

Jadi kalau kita punya lebih banyak harta, insyallah bisa menolong lebih banyak orang.

Sekian tentang alasan aku resign dari kerja dan mulai usaha dengan jualan.

Di kesempatan selanjutnya insaallah aku mau cerita dan sharing lagi tentang cara resign dengan baik-baik.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.

Saya tanri dari Aqsol Madinah izin undur diri.

Share this post